Pekerjaan P3-TGAI di Desa Semuli Jaya Viral. Pihak Pendamping Menghindar


45 News, Lampung Utara - Viralnya Pemberitaan Terkait Pekerjaan P3-TGAI di Desa Semuli Jaya, Pihak Pendamping Menghindar saat Dikonfirmasi. Jum'at (19/09/2025)


Pekerjaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di desa Semuli jaya yang sempat viral di media sosial. kini menjadi sorotan publik. Pasalnya banyak temuan di lapangan mulai dari cara kerja hingga dugaan monopoli oleh oknum RZ yang tak lain adalah suami dari kepada desa setempat.


Untuk diketahui, Desa Semuli Jaya tahun ini mendapatkan dua bantuan P3-TGAI yang masing masing dikerjakan oleh kelompok P3A Tani Jaya dan kelompok P3A Karya Remaja 2. Namun sangat disayangkan, muncul dugaan kedua kelompok tersebut hanya di jadikan tameng saja, sementara pengelolaan pekerjaan tersebut diduga dimonopoli oleh oknum RZ yang tak lain suami dari kades setempat.


Tak hanya itu, dalam pelaksanaan kerja di dua kelompok P3A tersebut, nampak kerjaannya terindikasi asal jadi, ada beberapa bagian yang pelaksanaan langsung dicetak dilokasi pekerjaan.


Saat awak media mencoba mengkonfirmasi pihak pendamping dari Balai Besar yang hari ini turun ke lokasi guna mengkroscek pekerjaan tersebut, mereka tampaknya menghindar dan enggan memberikan keterangan yang memadai.


"Pekerjaannya bagus, tidak ada masalah," ucap Anisa Rahayu selaku pendamping sebelum pergi meninggalkan lokasi pekerjaan.


Belum sempat dikonfirmasi lebih lanjut, oknum pendamping tersebut berlalu pergi. "Nanti saja konfirmasinya setelah sholat Jum'at, kita ketempat ketua pak Samsul Hadi," katanya.


Namun, setelah sholat Jum'at, awak media berusaha menghubungi pendamping melalui sambungan WhatsApp, pendamping tersebut berkilah tidak dapat bertemu. "Belum bisa mas, lain waktu saja, saya harus pulang, ditelpon dari balai ada berkas yang harus saya kumpulkan," kilah Anisa Rahayu melalui pesan WhatsAppnya


Terpisah, seorang pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya merasa kesal karena pekerjaan yang mereka lakukan ada yang dicetak di tempat, namun pendamping menyatakan tidak ada masalah.


"Aneh pendamping itu. Sudah jelas pekerjaannya ada yang dicetak di tempat, bahkan sudah kami bongkar tapi masih menyebut tidak ada masalah," kata pekerja terheran-heran.


Dalam persoalan tersebut, Fadri Eka Saputra SH, selaku Dewan Penasehat Ormas Laskar Merah Putih (LMP) lampura, dirinya menilai pendamping tersebut gagal dalam melaksanakan tugasnya. "Ini jelas menjadi bukti bahwa oknum pendamping tidak kompeten dalam melakukan pendampingan dan pengawasan," kata Fadri. 


Fadri juga menambahkan bahwa pekerjaan seperti P3-TGAI selalu bermasalah karena kurangnya pengawasan ketat dari pihak pendamping dilapangan.


"Harus di perhatikan kwalitas perkerjaan itu, harus di utamakan agar dapat bertahan lama untuk menopang program ketahanan pangan, ini merupakan bagian dari pendampingan dan pengawasan dilapangan ", terangnya


Fadri meminta pihak Balai Besar untuk mengevaluasi kinerja oknum pendamping yang diduga lalai dalam melakukan pendampingan di lapangan. Sebab, pendamping P3-TGAI memiliki peran strategis dalam memastikan program berjalan efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.


Mereka bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan, memberikan pendampingan teknis, dan memastikan kualitas pekerjaan sesuai standar.


"Pekerjaan itu sudah jelas menyalahi dan diduga tidak sesuai RAB. Buktinya setelah viral pemberitaan di media online, pihak pelaksana langsung melakukan pembongkaran. Kemana pendamping selama ini? Mengapa bisa terjadi hal seperti itu? sungguh lalai," ucapnya kesal


Fadri juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program pemerintah seperti P3-TGAI. Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui bagaimana anggaran digunakan dan bagaimana program tersebut berdampak pada masyarakat.


Selain itu, dirinya juga mengomentari terkait dugaan oknum RZ yang merupakan suami dari kades yang menghendel semua pekerjaan tersebut.


Menurut fadri, pekerjaan itu sewajarnya dikerjakan oleh kelompok P3A, bukan dari pihak desa apalagi hanya sebagai oknum suami kades. 

"Kades saja sifatnya hanya mengetahui dan ikut melakukan pengawasan, bukan mengelola pekerjaan," cetusnya


Hal tersebut sungguh aneh, RZ hanya suami dari kades, namun mengapa dia yang mengelola pekerjaan tersebut, berarti kelompok hanya dijadikan tameng saja??  "Sungguh hal ini menimbulkan pertanyaan besar," tambahnya bingung


Oleh karena itu, penting bagi pihak terkait, untuk dapat memberikan keterangan yang jelas dan transparan tentang pelaksanaan program P3-TGAI di Desa Semuli Jaya. (Tim PWRI )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama