Porsi MBG Dinilai Tak Sesuai SOP, Wali Murid SDN 1 Ketapang Keluhkan Dapur SPPG Sungkai Bersatu


45 News, Lampung Utara — Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Dusun Bangun Mulyo, Desa Ketapang, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara menuai kritik dari masyarakat, khususnya para wali murid siswa penerima manfaat. Keluhan tersebut ditujukan kepada pengelola dapur MBG, yakni Dapur SPPG Sungkai Bersatu, yang dinilai tidak menjalankan program sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.


Sejumlah wali murid menyampaikan keberatan terkait porsi, kuantitas, dan kualitas makanan yang dibagikan kepada siswa. Bahkan, beberapa di antaranya memperlihatkan perbandingan porsi makanan yang diterima anak-anak mereka dengan panduan porsi ideal Program MBG.


Berdasarkan hasil penelusuran tim media di lapangan, sejumlah siswa penerima manfaat di SD Negeri 1 Ketapang bersama wali murid mengeluhkan kualitas makanan yang diterima. Baik nasi maupun lauk-pauk dinilai kerap tidak sesuai ketentuan dan cenderung minim.


Puncak kekecewaan terjadi pada Senin (15/12/2025), saat pihak SPPG Sungkai Bersatu mendistribusikan makanan MBG berupa nasi dan lauk-pauk untuk dikonsumsi hari itu, serta paket makanan kering yang disebut sebagai jatah untuk dua hari berikutnya, yakni Selasa dan Rabu (16–17 Desember 2025).


Beberapa wali murid berinisial “B” dan “M”, yang anaknya bersekolah di SDN 1 Ketapang, menyampaikan kekecewaannya kepada tim media.


“Porsinya jauh dari standar SOP, apalagi jika dibandingkan dengan kebutuhan gizi anak. Kadang ayamnya sangat kecil, nasinya juga sedikit. Sedangkan makanan kering yang disebut jatah dua hari itu jelas tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh BGN,” ungkap salah satu wali murid.



Adapun rincian paket makanan kering yang dibagikan untuk jatah dua hari tersebut, menurut keterangan wali murid, terdiri dari:


1. Susu full cream merek Tango Kido 115 ml sebanyak 1 pcs


2. Roti kemasan merek AOKA 60 gram sebanyak 1 pcs


3. Telur rebus sebanyak 1 butir


4. Jeruk berukuran kecil sebanyak 1 buah


5. Kue jajanan dalam kemasan mika sebanyak 1 paket


6. Biskuit merek GO Malkist 10 gram sebanyak 2 pcs


7. Buah kelengkeng sebanyak 4 buah dalam satu bungkus plastik


Pihak sekolah membenarkan adanya pendistribusian MBG tersebut. Rama, staf perpustakaan SDN 1 Ketapang yang mewakili pihak sekolah, menyampaikan bahwa paket MBG diterima sesuai dengan keterangan wali murid.


“Benar, pihak sekolah menerima MBG dari SPPG Sungkai Bersatu pada hari Senin. Nasi dan lauk-pauk dikonsumsi pada hari itu, sementara makanan kering menurut keterangan dari SPPG merupakan jatah untuk dua hari,” jelasnya.


Untuk memperoleh klarifikasi, tim media mendatangi langsung dapur MBG SPPG Sungkai Bersatu. Namun, setibanya di lokasi, dapur tersebut dalam keadaan tutup dan tidak terlihat aktivitas. Tim kemudian mendatangi kediaman pemilik dapur, Fauzi, namun yang bersangkutan juga tidak berada di tempat.


Upaya konfirmasi akhirnya dilakukan melalui sambungan telepon WhatsApp. Dalam keterangannya, Fauzi membenarkan bahwa pihaknya mendistribusikan makanan kering tersebut sebagai jatah MBG untuk dua hari.


Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat dan para wali murid berharap adanya evaluasi menyeluruh serta pengawasan lebih ketat dari pihak terkait, agar Program Makan Bergizi Gratis benar-benar berjalan sesuai tujuan, yakni memenuhi kebutuhan gizi anak-anak secara layak, aman, dan berkelanjutan.


🟨 Editor : Redaksi 45 News

📅 Selasa, 16 Desember 2025

📍 Reporter : Tim Liputan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama