45 News, Lampung Tengah — Proses pendalaman kasus dugaan suap dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berlanjut. Tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, di antaranya rumah dinas Bupati Lampung Tengah serta Kantor Dinas Bina Marga setempat.
Dalam perkara ini, Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan oleh KPK.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Lampung Tengah, Ferry Arief, menyampaikan apresiasi atas langkah tegas KPK dalam mengusut kasus tersebut.
“Berita penggeledahan ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat Lampung Tengah, baik di media online maupun media sosial. Hingga saat ini masih menjadi topik hangat,” ujar Ferry Arief.
Pasca penetapan tersangka terhadap Ardito Wijaya, Wakil Bupati Lampung Tengah, I Komang Koheri, kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati. Namun demikian, muncul dugaan adanya keterkaitan Komang Koheri dalam perkara tersebut, khususnya terkait pendanaan kampanye Pilkada 2024.
Ferry Arief mengutip pernyataan yang telah dirilis sebelumnya, di mana Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Lampung Tengah bersama sejumlah aktivis antikorupsi meminta KPK untuk memeriksa Komang Koheri secara mendalam dan menyeluruh.
Menurut Ferry, permintaan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Ia juga menilai langkah KPK yang masih terus mengembangkan kasus ini, termasuk memeriksa sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Lampung Tengah, patut diapresiasi sebagai upaya memberikan efek jera kepada para pelaku korupsi.
“Rusaknya Negara Republik Indonesia salah satunya disebabkan oleh maraknya korupsi. Oleh karena itu, tindak pidana korupsi harus benar-benar ditindak tegas dan proses hukumnya harus dikawal bersama,” tutup Ferry Arief. (Red)


Posting Komentar